BPBD Provinsi Jawa Tengah melakukan pengadaan dan pemasangan alat EWS gerakan tanah Tahun 2021 telah dilengkapi dengan subfungsi telemetri untuk monitoring dan pelaporan melalui SMS (sub fungsi EWS terdiri dari energy, gerakan tanah, hujan, dan pelaporan telemetri). Hasil monitoring data pelaporan alat gerakan tanah tahun 2021 periode bulan Agustus 2021, adalah sebagai berikut:  

Dari 4 unit alat EWS yang telah dipasang, 3 (tiga) alat secara rutin telah memberikan report sms (lampiran 2), sedangkan 1 EWS yang dipasang di Desa Majakerta, Kec Watukumpul, Kab Pemalang belum dapat mengirimkan laporan secara rutin dikarenakan hambatan sinyal (blank spot) dilokasi pemasangan.

Data Laporan SMS gerakan tanah di 4 Desa:

Analisa Data:

Subfungsi Pelaporan: laporan via sms telah sesuai meskipun terdapat beberapa hari yang tidak terkirim sms, beberapa kemungkinan penyebab antara lain:

1. Kendala sinyal; alat EWS telah disetting pada jam tertentu (20.00 WIB) harus mengirim sms, tapi karena tidak ada sinyal, maka waktu pelaporan terlewati/gagal kirim;
2. Alat mengalami freeze/hang, dikarenakan banyaknya data yang tersimpan dimemory dan belum terreset/ restart;
3. Pulsa habis;

Prosentase pengiriman laporan SMS alat EWS di 3 Kabupaten adalah:

1. EWS Tirtomulyo = 100%, laporan SMS alat EWS terkirim penuh setiap hari selama bulan Agustus;
2. EWS Karyamukti = 93,55%, karena terdapat 2 hari tanpa laporan yaitu tanggal 9 dan 15 Agustus 2021;
3. EWS Kaligiri = 93,35%, karena terdapat 2 hari tanpa laporan SMS yaitu tanggal 21 dan 22 Agustus 2021.

Subfungsi hujan: alat penakar hujan bekerja dengan baik. Tidak ada hujan yang melebihi ambang batas (>70 mm) dan terdapat beberapa hari tanpa hujan di 3 lokasi pemasangan EWS.

Subfungsi gerakan tanah: terdapat beberapa aktivitas tarikan kawat slink yang menunjukkan gerakan tanah, namun setelah dikonfirmasi kepada warga (tim siaga bencana desa) tidak ada adanya aktivitas gerakan tanah yang terjadi (tarikan palsu) yang disebabkan adanya kawat sling yang ditarik karena aktivitas hewan maupun aktivitas manusia. Indikator gerakan tanah (tarikan palsu) adalah tidak adanya laporan curah hujan dan kecepatan tarikan (Rangespeed). Mendasarkan data EWS Karyamukti Pekalongan, dari 64 kali aktivitas tarikan, 2 diantaranya berpotensi menimbulkan gerakan tanah.

Subfungsi energi: energi (baterai / accu) masih dalam kondisi baik untuk penyimpanan dan supply ke alat. Mendasarkan data EWS Tirtomulyo Kendal, energi (baterai / accu) mengalami penurunan daya dibawah rata-rata (11,7 V) pada tanggal 25 – 31 Agustus 2021. Setelah dikonfirmasi oleh warga menyampaikan bahwa alat solar cell terhalang oleh tumbuhan pohon pisang, dan saat ini sudah kembali normal.

Rencana Tindak Lanjut:

1. Diperlukan adanya dukungan masyarakat untuk melakukan reset (restart) alat setiap bulan/insidentil apabila alat tidak merespon selama +/- 3 hari;
2. Perlunya dilakukan pemantauan dan pengecekan alat EWS;
3. Melakukan pemeliharaan dengan membersihkan alat dan komponennya dari gangguan sarang serangga/ semut;