Category: Magelang Kab
9 Rumah di Dusun Slagen Rusak Akibat Cuaca Ekstrem, BPBD Kabupaten Magelang Siaga Lakukan Penanganan

SEMARANG – 9 rumah warga di Dusun Mlagen RT03/RW05, Desa Sidorejo, Kec. Bandongan, Kab. Magelang rusak ringan dan sedang akibat diterjang cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang, Senin (26/2/2024). Selain itu 1 fasilitas umum Gedung PAUD juga rusak ringan pada atap bagian teras.
Tidak ada korban jiwa atau pengungsi pada kejadian ini. BPBD Kab. Magelang bergerak cepat mengkaji TRC BPBD, koordinasi dengan pemerintah desa dan penanganan pembersihan material atap rumah bersama dengan relawan serta warga.
Hujan Deras Intensitas Tinggi Picu Tanah Longsor Dibeberapa Titik di Desa Giritengah

SEMARANG – Tanah longsor melanda Desa Giritengah, Kabupaten Magelang, mengalami peningkatan dibeberapa titik di Desa Giritengah yang disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu (25/2/2024) pukul 15:00 hingga 15:45 WIB.
Beberapa titik di Desa Giritengah terdampak tanah longsor antara lain:
1. Dusun Gedangsambu RT 005/002, mengenai tembok warga lokal dengan tumpukan material sepanjang 10 meter dan tinggi 2 meter;
2. Dusun Gedangsambu RT 003/001, tinggi material 5 meter dan panjang 10 meter yang merobohkan tiang listrik dan menyebabkan 2 dusun listrik padam;
3. Dusun Gedangsambu RT 002/001, tumpukan material tinggi 5 meter dan lebar 7 meter menyebabkan pohon bambu roboh dan menutup akses jalan warga;
4.Dusun Gedangsambu RT 001/001, tinggi material 2 meter panjang dan panjang 5 meter menutup akses jalan warga;
5. Dusun Kalitengah RT 007/002, depan rumah warga lokal tinggi 10 meter dan lebar 7 meter menyebabkan 4 rumah terdampak material dan akses jalan warga tertutup material;
6. Dusun Onggosoro RT 005/002, tinggi material 2 meter dan lebar material 12 meter yang menyebabkan tembok dapur jebol.
Kondisi terkini yang didapatkan melalui sumber berita Ketua LPRB Giritengah, Kepala Desa Giritengah dan petugas lapangan bahwa Dusun Gedangsambu sedang dalam penanganan, sedangkan Dusun Onggosoro dan Dusun Kalitengah belum tertangani.
Rumah Warga Tertimpa Pohon Tumbang, BPBD Kab. Magelang Lakukan Kaji Cepat dan Penanganan di Kabupaten Magelang

Di musim penghujan, cuaca ekstrem terus berdatangan di beberapa daerah di provinsi Jawa Tengah. Di Kabupaten Magelang, hujan disertai angin kencang menumbangkan pohon yang terdapat di wilayah pemukiman warga, tepatnya di Dusun Jagang Kidul, Desa Salam, Kecamatan Salam. Kejadian yang terjadi pada Senin, 21 Januari 2024, Pukul 13.00 WIB ini menyebabkan rumah salah satu warga mengalami kerusakan ringan. Rumah tersebut milik Ibu Sri Wahyuti yang tertimpa pohon pete berdiameter 50cm. Meski belum diketahui besaran kerugiannya, rumah tersebut mengalami kerusakan dibagian atap rumah. BPBD Kab. Magelang telah melakukan kaji cepat, koordinasi bersama pemerintah Desa Salam dan penanganan darurat yang dibantu oleh relawan dan warga setempat. Selain itu, BPBD Kab. Magelang juga melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah dalam penanganan kejadian tersebut.
Gunung Merapi Tunjukkan Peningkatan Aktivitas, BPBD Kab. Klaten dan Kab. Boyolali Lakukan Pemantauan di Wilayah Sekitar Gunung Merapi

Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas pada hari Minggu, 21 Januari 2024 pukul 14.12 WIB. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya awan panas guguran di Gunung Merapi dengan Aplitudo max 70 mm, durasi 239.64 detik dan jarak luncur maksimal 2400 meter ke Barat Daya. Akibatnya terjadi hujan abu di wilayah Kab. Klaten dan Kab. Boyolali. Hingga saat ini status Gunung Merapi masih dalam level III (Siaga). Penanganan dilakukan BPBD Kab. Klaten dan Kab. Boyolali dengan melakukan pemantauan dampak di wilayah sekitar lereng Gunung Merapi dan berkoordinasi dengan Pemdes dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. BPBD Provinsi Jateng hingga saat ini terus berkoordinasi dengan BPBD Kab. Klaten, Kab. Boyolali dan Kab. Magelang terkait dampak kejadian yang dimaksud. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Seluruh masyarakat diimbau untuk menjauhi dan tidak melakukan aktivitas apapun di daerah yang memiliki potensi bahaya.