Category: Semarang Kota

 

Tebing Longsor Ancam Rumah Warga di Pudak Payung, Kota Semarang

Hujan deras disertai angin kencang pada Rabu, 4 Desember 2024, mengakibatkan longsor di Jl. Perum Villa Payung Indah Blok A.52, Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Tebing setinggi 6×8 meter longsor, menimbulkan ancaman serius bagi satu rumah warga di sekitarnya. Lokasi kejadian masih menjadi tanggung jawab pihak pengembang. BPBD Kota Semarang bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan pihak kelurahan serta kecamatan langsung melakukan assessment untuk menilai dampak dan langkah penanganan lebih lanjut.

BPBD Kota Semarang melakukan assessment kejadian bencana talud longsor di Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur

Pada Selasa, 05 Desember 2023, pukul 18.30 WIB, Kota Semarang, khususnya di Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, mengalami kejadian bencana talud longsor. Kejadian ini dipicu oleh hujan deras pada Senin sekitar pukul 18.00 WIB, menyebabkan talud di Jl. Talangsari depan rumah Bp. Alex roboh dengan panjang 15 meter dan tinggi 10 meter.

Beruntung, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Ketua RT, Bp. Andika, mengkoordinasikan warga dengan RW, Kelurahan, dan Kecamatan. Upaya penanganan melibatkan BPBD Kota Semarang, Babinsa, Babinkamtibmas, serta instansi terkait. Mereka melakukan assessment dan dokumentasi di lokasi kejadian untuk memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan.

Update Kondisi Terkini Kebakaran TPA Jatibarang

Gambaran Kebakaran TPA Jatibarang Minggu, 08 Oktober 2023 Pukul 16.00 WIB

Sebuah Laporan Terkini

Minggu, 08 Oktober 2023 Pukul 16.00 WIB

Situasi di TPA Jatibarang, Semarang, terus mengkhawatirkan pada hari Minggu ini. Kebakaran yang telah melanda tempat pembuangan akhir ini masih menyala di beberapa titik, sementara asap tebal menjalar ke langit dan angin bertiup ke arah Timur, menambah kompleksitas penanganan.

  1. Masih Ada Titik Api dan Asap di Zona 03 dan Zona 04

Kondisi di lapangan saat ini menunjukkan bahwa masih terdapat titik api dan titik asap yang bermunculan di Zona 03 dan Zona 04 TPA Jatibarang. Angin yang berhembus ke arah Timur membuat pekerjaan pemadam kebakaran semakin sulit. Kondisi ini mengkhawatirkan karena dapat memperbesar area yang terdampak oleh kebakaran.

  1. Penanganan Darat Oleh Berbagai Pihak

Upaya untuk memadamkan kebakaran di TPA Jatibarang melibatkan banyak pihak yang berkerja keras. Tim pemadam kebakaran dari Damkar Kota Semarang, BPBD Kota Semarang, dan BRIMOB telah bergabung dalam upaya penyelamatan dan pemadaman api.

  1. Armada yang Dilokasikan

Berbagai armada telah dikerahkan ke lokasi kebakaran untuk membantu upaya pemadaman. Beberapa kendaraan dan peralatan yang telah dilokasikan di TPA Jatibarang antara lain:

1 Unit Excavator DLH
1 Unit Excavator DPU
8 Unit Truck Pemadam Kebakaran
4 Unit Truk Tangki Air DLH
1 Unit Truk Tangki Air DISPERKIM
2 Unit Truk Tangki Air PDAM
2 Unit Truk Tangki Air DPU
1 Unit Truk Tangki Air BPBD Kabupaten Kendal
1 Unit Watercanon BRIMOB
1 Unit Ambulance Hebat
1 Unit Mobil DU BPBD Kota Semarang
Semua kendaraan dan peralatan ini berperan penting dalam upaya pemadaman kebakaran serta memberikan bantuan logistik untuk tim yang bertugas.

Kami terus memantau perkembangan situasi di TPA Jatibarang, dan upaya pemadaman kebakaran akan terus dilakukan dengan penuh dedikasi. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap kabar terbaru seputar kebakaran ini. Semoga situasi segera dapat terkendali dan tidak ada korban yang lebih lanjut terjadi.

Kami akan terus memberikan informasi terbaru seiring berjalannya waktu. Tetap waspada dan berdoa untuk keselamatan semua pihak yang terlibat dalam penanganan darurat ini

Rumah Roboh Akibat Hujan Lebat di Semarang

Semarang, Senin, 18 September 2023 – Sebuah kejadian yang cukup menghebohkan terjadi di Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Rumah milik Bapak Nur Said, yang terletak di Jalan Banowati Tengah V/28, RT 02/RW 05, menjadi korban atas hujan lebat yang turun sepanjang hari Minggu malam. Insiden ini mengakibatkan atap rumah yang kokoh itu roboh, menimbulkan kerugian sekitar Rp. 15.000.000,-. Meskipun kejadian ini cukup mengejutkan, berita baiknya adalah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kejadian ini bermula dari hujan lebat yang mengguyur wilayah Semarang pada malam hari Minggu. Hujan yang memiliki intensitas tinggi ini terus turun hingga pagi hari Senin. Akibat hujan yang terus menerus, atap rumah Bapak Nur Said tidak mampu menahan beban air hujan yang terus menggenangi permukaan atap.

Pukul 10:00 WIB pada Senin, 18 September 2023, terjadilah bencana ini. Atap rumah yang memiliki luas sekitar 4 x 10 meter persegi tersebut secara tiba-tiba roboh ke dalam rumah. Kejadian ini terjadi dengan cepat dan mengakibatkan kerusakan yang cukup parah pada bagian dalam rumah. Beberapa barang berharga ikut rusak akibat air hujan yang masuk ke dalam rumah.

Penyebab utama dari kejadian ini adalah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi selama beberapa jam. Atap rumah yang sudah cukup tua dan mungkin mengalami beberapa kerusakan tersembunyi tidak mampu menahan tekanan air hujan yang sangat besar. Hal ini menyebabkan atap tersebut roboh, mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi pemilik rumah.

Kerugian materiil akibat peristiwa ini kurang lebih mencapai sekitar Rp. 15.000.000,-. Kerusakan yang dialami meliputi atap yang hancur, plafon yang rusak, dan barang-barang berharga yang basah terkena air hujan. Meskipun kerugian ini tidak sedikit, yang paling penting adalah tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam kejadian ini. Keluarga Bapak Nur Said selamat dan segera mendapatkan pertolongan serta dukungan dari warga sekitar.

Pemilik rumah, Bapak Nur Said, telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang setempat. Dalam beberapa hari ke depan, diharapkan akan ada bantuan dan tindakan lanjutan dari pemerintah setempat atau lembaga sosial untuk membantu pemulihan dan perbaikan rumah yang rusak.

Peristiwa rumah roboh akibat hujan lebat ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya perawatan dan pemeliharaan bangunan. Terutama bagi bangunan yang sudah cukup tua, periksa secara rutin untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang. Semoga keluarga Bapak Nur Said dapat segera pulih dari peristiwa ini dan dapat kembali ke kehidupan normal mereka.


Skip to content