FGD Penyusunan Renkon Erupsi Merapi

Pascabencana erupsi Merapi pada 2010 silam, kondisi morfologi Gunung Merapi mengalami perubahan. Diprediksi dampak bencana mengarah ke wilayah Klaten bila terjadi erupsi kembali. Prediksi tersebut muncul setelah terbentuknya kawah yang membuka ke arah tenggara-selatan. Staf ahli geologi Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Dewi Sri mengatakan kondisi ini membawa implikasi pada ancaman erupsi ke depan akan lebih dominan ke arah selatan atau wilayah Klaten. “Skenarionya erupsi mengarah ke Kali Gendol (di wilayah Kabupaten Sleman, DIY) berbelok ke Kali Woro (Kabupaten Klaten,” paparnya dalam Forum Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Kontijensi Bencana Erupsi Gunung Merapi di Hotel Galuh, Prambanan, Rabu (19/4/2017).

Menurutnya arah erupsi Merapi sangat dipengaruhi bukaan kawah. Mulai 2006, bukaan kawah mengarah ke selatan-tenggara atau wilayah Sleman dan Klaten. Hal ini terjadi lantaran runtuhnya Geger Boyo. “Selain itu, pasca2010 tercatat terjadi enam kali erupsi eksplosif yang mengakibatkan retakan pada kubah Merapi,” katanya. Saat ini, kata Dewi, kondisi Merapi masih berstatus aktif normal. Meski demikian, pihaknya meminta pemerintah daerah selalu waspada. BPBD Provinsi Jateng memfasilitasi penyusunan Renkon Erupsi Merapi yg saat ini baru sampai tahapan FGD di 3 Kabupaten Magelang, Klaten, Boyolali pd tgl 19-20 april 2017. Tahapan selanjutnya akan dilakukan Workshop Finalisasi tingkat Provinsi yg rencananya akan dilaksanakan tgl 27-28 April 2017.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Skip to content