Kebakaran di Dk. Krikilan, Kabupaten Sragen
Pada Minggu, 30 Juli 2023 pukul 13:00 WIB, sebuah insiden kebakaran terjadi di Dk. Krikilan RT.08, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Kebakaran ini menyebabkan lahan jati seluas ± 2 hektar terbakar, mengakibatkan kepanikan di kalangan warga sekitar, dan menimbulkan polusi udara di seputaran Tempat Kejadian Bencana (TKB) tersebut.
Kronologi kejadian dimulai kurang lebih pada pukul 13.00 WIB, saat seorang warga melihat adanya kepulan asap tebal berasal dari tengah lahan jati. Dengan cepat, warga tersebut melaporkan temuan ini kepada perangkat desa Krikilan, yang kemudian segera menghubungi pihak Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sragen untuk memberitahukan situasi darurat tersebut.
Penyebab pasti kebakaran masih dalam proses penyelidikan oleh otoritas yang berwenang. Setelah menerima laporan dari perangkat desa Krikilan, Pusat Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen langsung menginformasikan kembali ke Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sragen untuk melakukan Kaji Cepat (Assessment) atas situasi kebakaran dan membantu proses evakuasi warga yang terdampak.
Dalam penanganan bencana ini, Pusdalops BPBD Kabupaten Sragen bekerja sama dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sragen untuk mengatasi kebakaran tersebut. Langkah pertama yang diambil adalah melakukan Kaji Cepat (Assessment) untuk menilai tingkat kerawanan dan dampak kebakaran. Selanjutnya, evakuasi warga yang berada di sekitar lahan jati terbakar dilakukan dengan segera untuk mengamankan keselamatan mereka.
Tim pemadam kebakaran juga berjuang untuk memadamkan api dan mengendalikan penyebaran kebakaran agar tidak meluas ke area yang lebih luas. Upaya pemadaman ini tentunya tidak mudah mengingat lahan jati yang terbakar memiliki luas yang cukup besar. Namun, berkat kerja keras dan sinergi dari pihak BPBD Kabupaten Sragen, pemadaman akhirnya berhasil dilakukan dengan baik.
Meskipun api berhasil dipadamkan, dampak kebakaran ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Selain lahan jati yang terbakar, kejadian ini juga menyebabkan warga sekitar panik dan ketakutan. Kondisi kebakaran dan asap yang menyebar menjadi momok mengerikan bagi mereka yang tinggal di sekitar lokasi bencana.
Tak hanya itu, dampak kebakaran juga menimbulkan polusi udara di seputar TKB. Asap tebal yang terbawa angin kemungkinan menyebabkan kualitas udara di wilayah sekitar menjadi buruk dan membahayakan kesehatan warga yang menghirupnya. Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi polusi udara juga menjadi perhatian bagi pihak berwenang setelah pemadaman kebakaran selesai dilakukan.
Pihak berwenang, bersama dengan masyarakat, diharapkan terus berkoordinasi dan bekerja sama dalam mengurangi risiko bencana, termasuk kebakaran, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berdaya tahan terhadap bencana di masa mendatang. Selain itu, peningkatan kesadaran akan bahaya kebakaran dan upaya pencegahan yang tepat perlu diterapkan untuk menghindari kejadian serupa yang dapat mengancam kehidupan dan keberlangsungan lingkungan.