Kegiatan Rapat Koordinasi Komunitas Penanggulangan Bencana dan Kesiapan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2018
BPBD Provinsi Jawa Tengah, telah melaksanakan Kegiatan Rapat Koordinasi Komunitas Penanggulangan Bencana dan Kesiapan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2018, dilaksanakan pada Hari Selasa, 27 Maret 2018, pukul 09.30 WIB-selesai di Ruang Rapat Lt. IV Gedung A Kantor BPBD Provinsi Jawa Tengah Jl. Imam Bonjol No. 1 F Semarang. Adapun peserta dari kegiatan ini adalah Ketua dan Sekretaris LPB-MDMC se Jawa Tengah dan Pimpinan MDMC Jawa Tengah. Maksud dan tujuan diadakan rakor ini adalah untuk mengajak komunitas penanggulangan bencana yang dalam hal ini adalah “Lembaga Penanggulangan Bencana-Muhammadiyah Disaster Management Center” (LPB-MDMC) untuk berkoordinasi dengan BPBD dalam rangka meningkatkan dan mengoptimalkan penanggulangan bencana dalam bentuk jejaring peningkatan kapasitas kader, relawan dan pengelola penanggulangan bencana di masyarakat. Kegiatan ini di buka oleh Kalahar BPBD Provinsi Jawa Tengah bapak Sarwa Pramana, SH, M.Si, adapun nara sumber dalam kegiatan ini adalah Staf Khusus Gubernur Jawa Tengah (Warsito Ellwein)
Acara Rapat Koordinasi Komunitas Penanggulangan Bencana dan Kesiapan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2018 dibuka oleh Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana, SH, M.Si dan menyampaikan point sambutan sebagai berikut :
Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi kinerja MDMC yang sangat aktif dan selalu taat terhadap regulasi BPBD dalam melaksanakan kegiatannya di bidang penanggulangan bencana; MDMC diharapkan secara maksimal mampu untuk mengedukasi masyarakat di daerah rawan bencana melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan; BPBD Provinsi telah menyediakan logistik di setiap BPBD Kab/Kota di Jawa Tengah, dan apabila MDMC membutuhkan bantuan logistik dapat segera berkoordinasi ke BPBD Provinsi; MDMC diminta untuk berpedoman pada 20 indikator Desa Tangguh Bencana yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB No. 1 Tahun 2012 dalam memfasilitasi dan melakukan pendampingan pembentukan Desa Tangguh Bencana; MDMC diharapkan untuk ikut serta dalam penyusunan Rencana Kontigensi Tsunami untuk empat Kabupaten di Jawa Tengah rawan tsunami yaitu Kab. Cilacap, Kab. Kebumen, Kab. Purworejo dan Kab. Wonogiri; Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah menghimbau untuk berpartisipasi dalam Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) pada tanggal 26 April 2018 dengan selalu siaga bencana yang dimulai dari diri kita, keluarga dan komunitas, serta mengadakan latihan evakuasi dan uji peringatan dini, karena HKB bukan ceremony tapi AKSI.
Adapun Materi Staf Khusus Gubernur Jawa Tengah adalah Program pembentukan Desa Tangguh Bencana sebagai “Jangkar” Desa Berdirkari adalah merupakan program untuk membentuk desa yang tangguh dan maju dalam bidang perekonomian dengan merubah paradigma bahwa desa adalah wilayah yang masih tertinggal; BPBD dengan program Desa Tangguh Bencana adalah sebagai leading sektor/“Jangkar” untuk Desa Berdikari, karena dengan desa yang tangguh bencana diharapkan mampu untuk mendorong terwujudnya perekonomian desa yang stabil yang merupakan capaian dari program Desa Berdikari; Pembentukan Desa Bedikari tidak lepas dari peran Kota sebagai support system untuk pembangunan desa, karena tujuan Desa Berdikari adalah memajukan desa dengan tidak memundurkan kota dan mengembangkan desa sebagai subyek sentral pembangunan yang masih dalam konteks/koridor NKRI, dengan maksud menjadi desa yang terbuka dan saling mendukung antar desa yang lain.
Salah satu program prioritas penanggulangan bencana adalah penguatan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana dan Desa Berdikari. Desa tangguh bencana (Destana) dan Desa Berdikari bertujuan untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana dan mengharuskan masyarakatnya memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana, serta memulihkan diri, lingkungan dan perekonomian desa dengan segera dari dampak-dampak bencana yang merugikan.