Pendampingan Desa Tangguh Bencana Berdikari di Purworejo

Program Pengembangan Desa Tangguh Bencana Berdikari merupakan Program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang difasilitasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk kegiatan Pengembangan Masyarakat Tangguh Bencana.
Kesatuan desa yang dimaksud merupakan kesatuan desa-desa sektoral seperti desa tangguh bencana, desa siaga, desa energy, desa vokasi, desa ketahanan pangan dan lain-lain yang diprogramkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Jawa Tengah dalam upaya menuju Jawa Tengah Sejahtera.
Desa Tangguh Bencana merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat di desa yang difasilitasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penanggulangan bencana.
Kegiatan pelaksanaan desa tangguh bencana juga meletakkan dasar keberdikarian sehingga menjadi jangkar mewujudkan desa berdikari.
Salah satu pelaksananaan Mastana/Destana Berdikari pada 12 – 16 Juni 2017 di Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo yang merupakan salah satu desa dengan beragam potensi ancaman yakni, banjir, kekeringan dan tanah longsor.
Desa Krendetan merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo, desa ini memiliki beragam ancaman yang berpotensi menjadi bencana dan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Kondisi ini menjadi alasan pemilihan desa Krendetan sebagai lokasi kegiatan desa tangguh bencana berdikari.
Tujuan pelaksananaan Destana Krendetan adalah : Meletakakan dasar-dasar paradigma baru desa, menuju desa berdikari, Penguatan potensi desa Krendetan melalui desa tangguh bencana untuk menwujudkan capaian desa berdikari, Mensinergikan program-program desa krendetan melalui desa tangguh bencana untuk mewujudkan desa berdikari, Mengkonsolidasikan program kegiatan desa krendetan sektoral menuju desa berdikari.
Konsepsi Desa Berdikari Ds. Krendetan Kec. Bagelen Purworejo : Masyarakat desa krendetan terlibat aktif dalam pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup mereka sendiri, Mandiri dalam pemenuhan kebutuhan dasar (pangan, papan, energy, pendidikan dan kesehatan), Mampu menyelesaikan persoalan atas dasar kemampuan sendiri serta menyediakan infrastruktur yang memadai, Mampu menyediakan relasi social yang aman dan tidak diskriminatif berdasarkan musyawarah mufsakat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, kearifan dan budaya local, Mampu bekerja sama setara dengan pihak lain serta mampu berjejaring dan bergotong royong dalam satu kesatuan kawasan.
Administratif Desa Krendetan
Desa Krendetan terletak di Kabupaten Purworejo, yang berada di wilayah kecamatan Bagelen. Desa krendetan terbagi dalam 6 (enam) dusun yakni dusun Sarangan yang terbagi menjadi 4 (empat) RT, dusun Sidompyong yang terbagi menjadi 4 (empat) RT, dusun Karangjati yang terbagi dalam 6 (enam) RT, dusun Nadri terbagi menjadi 6 (enam) RT, dusun Kepondon terbagi menjadi 4 (empat) RT dan dusun Semawung terbagi dalam 5 (lima) RT.
Topografi Desa Krendetan
Secara umum desa krendetan merupakan daerah dataran dan perbukitan. Daerah perbukitan berada sebelah Timur Desa yang meliputi dusun Sarangan sebagian di dusun Nadri, dusun Karangjati, dusun Kepondon, dan berupa dataran di dusun Semawung dan Sidompyong.
Demografi Desa Krendetan, adapun data kelompok rentan pada wilayah tersebut adalah Bumil : 9 orang; Ibu menyusui : 55 orang; Lansia : 240 orang; Balita/anak-anak : 120 orang; Difabel : 25 orang. Sarangan : baulawi grahita, imam rungu, naya yuliyanti rungu, wahyu lestari dksa, choirudin netra, masruchan daksa. Jumlah warga : 2.815 orang
Hasil dari kegiatan Mastana Desa Krendetan
Kajian Risiko Bencana (KRB): Desa krendetan merupakan wilayah yang memiliki beragam ancaman seperti Tanah Longsor, Banjir, dan Kekeringan. Dalam perkembangannya saat ini memiliki potensi ancaman konflik sosial sebagai dampak rencana pembukaan tambang galian C yang berada di dusun Karangjati dan dusun Nadri. Prioritas Bencana Desa; Dengan mempelajari karakteristik bencana di masing-masing dusun serta dampak yang ditimbulkan dari masing-masing bencana, maka prioritas bencana di Desa Krendetan adalah Bencana Banjir.
Rencana Kontinjensi Desa Krendetan yang disusun masih berupa draf yang kemudian segera disosialisasikan untuk mendapatkan masukan dan saran dari seluruh warga desa yang kemidian disahkan dalam bentuk Dokumen. Draf Renkon dibawah ini untuk ancaman bencana banjir yang menjadi prioritas bencana. Adapun hasil diskusi masyarakat sebagai berikut :
Titik kumpul di tiap dusun sebagai berikut :
1. | Dusun Semawung | = |
|
2. |
Dusun Nadri |
= | Masjid Nurul Hikmah |
3. | Dusun Karangjati | = | Masjid Baiturrohman |
4. | Dusun Kepondon | = |
|
5. | Dusun Sidompyong | = |
|
6. | Dusun Sarangan | = | Masjid Al – Qoriah |
Titik Evakuasi Akhir
Untuk Titik Evakuasi akhir berada di Masjid Al-Qoriah Dusun Sarangan.
Struktur Komando
Apabila terjadi bencana maka digunakan rantai komando agar tanggap darurat dapat berjalan dengan aman dan tidak panik.
Adapun Divisi Tim PB meliputi :
- Divisi Keamanan = Linmas
- Divisi Logistic = Karang Taruna
- Divisi Kesehatan = Bidan Desa
- Divisi Evakuasi = Relawan Desa
- Divisi Barak/pengungsian = Perangkat Desa
- Divisi Dapur Umum = PKK
- Divisi komunikasi dan Dokumentasi = FPRB Desa
- Divisi Trauma Healing = Toga dan Tomas
Sistem Peringatan Dini
Untuk sistem peringatan dini yang digunakan saat terjadi bencana adalah sebagai berikut :
1. Kentongan 6 kali
2. Pengeras Suara
3. Alat komunikasi HT, HP
Hasil diskusi dan musyawarah selama kegiatan mastana berlangsung menghasilkan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa yang merupakan rencana strategis PB desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun yang akan diintegrasikan ke dalam RPJMDes dan Rencana Aksi Komunitas yang merupakan Rencana kegiatan setiap tahun sebagai penjabaran dari RPB yang diintegrasikan dengan RKPDes.
Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana di tingkat desa merupakan langkah strategis untuk mewujudkan pengurangan risiko bencana di desa, dimana FPRB akan menjadi rekan kerja Pemdes dalam mewujudkan pembangunan yang berwawasan pengurangan risiko bencana.
Di Desa Krendetan telah terbentuk FPRB Krendetan Mandiri dengan SK Kepala Desa No 360.02./07/2017, dengan struktur dan susunan pengurus untuk jangka 3 (tiga) tahun pertama:
Pembina | : | Kades Krendetan | |
1. | Ketua | : | Tutwuri |
2. | Wakil Ketua | : | Priyo Sudarto |
3. | Sekretaris | : | Yenni |
4. | Bendahara | : | Sukimin |
5. |
Koordinator Divisi PB |
: | Muntholib |
6. |
Koordinator Divisi Litbang |
: | Afif |
7. |
Koordinator Divisi Peningkatan Kapasitas |
: | Kukuh |
8. |
Koordinator Divisi Advocasy |
: | Susilo |
9. | Koordinator Divisi Jaringan | : | Akid |
Desa Krendetan yang terletak di Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo merupakan desa dengan beragam potensi ancaman, kapasitas penduduk yang rendah dan tingkat perekonomian penduduk relative rendah dengan masih banyaknya keluarga miskin. Apabila kondisi ini tidak mendapat perhatian secara khusus dikuatirkan jika ada bencana akan berdampak pada perekeonomian masyarakat semakin terpuruk dan kesulitan untuk melenting atau bangkit secara cepat. Dengan adanya program Desa Tangguh Bencana diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam Penanggulangan Bencana, upaya yang telah dilakukan untuk mewujudkan desa Tangguh Bencana Berdikari saat ini masih pada tahap Desa Tangguh Bencana Pratama – Menengah yakni : Tersusunnya draf kebijakan PRB di tingkat desa; Tersusunnya draf dokumen RAK; Tersusunnya draf dokumen Renkon Banjir; Terbentuknya Forum Pengurangan Risisko Bencana yang beranggotakan wakil-wakil dari masyarakat; Sudah terbentuk tim relawan PB Desa; Adanya kajian risiko, manajemen risiko dan pengurangan kerentanan; Adanya rencana kegiatan untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan serta tanggap bencana. Hasil yang sudah dicapai ini akan ditindak lanjuti dengan melakukan pendampingan secara periodik agar Desa Krendetan dapat menjadi Desa Tangguh Bencana Berdikari.