Rakor Pemulihan dan Peningkatan Sosial dan Ekonomi Pasca Bencana Tahun 2016

BPBD Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Pemulihan dan Peningkatan Sosial dan Ekonomi pasca bencana di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016. Rakor tersebut dilaksanakan pada tanggal 19-20 Mei 2016 di Ruang Puri Kencono 1 Hotel Lor In Kabupaten Karanganyar. Rakor dibuka oleh Assisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Jawa Tengah, dalam rakor tersebut dihadiri oleh 75 orang peserta  yang terdiri dari para Kalak dan Kabid/Kasi Bidang RR serta SKPD di lingkungan Pemprov Jawa Tengah.

Narasumber dari Rakor tersebut adalah Direktur pemulihan dan Peningkatan Sosial dan Ekonomi BNPB Ir. Siswanto Budi Prasodjo dengan materi ‘Pembelajaran Pemulihan Ekonomi Dengan Model Pendampingan di Wilayah Pasca Bencana”, Kalak BPBD Kab. Cilacap Drs. Tri Komara Sidhy. W,MM dengan materi “Pendampingan Pemulihan Ekonomi Pasca Bencana  Pembuatan Batu Bata Merah Di Kabupaten Cilacap”, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah  Ir.Agus Wariyanto, S.IP, MM dengan materi “Penanganan Pasca Bencana Sub Sektor Peternakan Di Provinsi Jawa Tengah”, Perwakilan dari Dinas Pertanian THP Provinsi jawa Tengah Eddy Darmanto, SP dengan materi “Pemulihan Pertanian Setelah Bencana”, Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Agung Satrio Prakosa, SH, MH dengan Materi “Alternatif Pemulihan Sosial Ekonomi Pasca Bencana Melalui  Sektor Pariwisata”, perwakilan dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah Eko Sri Darminto, SH. Mkn dengan materi “Integrasi Pemulihan Dan Peningkatan Sosial Ekonomi Pasca Bencana Dengan Perencanaan Pembangunan”, serta materi dari perwakilan ASB (Arbeiter Samariter Bund) Ary Ananta Prasetya tentang “Pemulihan Sosial – Ekonomi Pasca Bencana Inklusif Disabilitas”.

Dalam rakor ini diadakan sebuah diskusi kelompok, dimana pembagian kelompok dibagi berdasarkan jenis ancaman bencana di masing-masing wilayah, dalam diskusi tersebut bertujuan guna memetakan wilayah mana yang terdampak Banjir, Kekeringan, Longsor dan Erupsi, serta kebutuhan pemulian, sektor terdampak , pola kejadian, Pemrasalahan dalam jitupasna dan perencanaan program. Dalam diskusi kelompok kedua, kelompok dibagi berdasarkan inovasi apa saja yang bisa di implementasikan di wilayah masing-masing peserta, adapun kelompok dibagi menjadi Pariwisata, Industri Kecil, Penganggaran, Pertanian. Dari Kedua diskusi tersebut diharapkan kabupaten/kota dapat mengetahui ancaman dan pemetaan bencana di wilayah masing-masing dan mampu mengenal potensi apasa saja yang dapat digali guna upaya pemulihan dan peningkatan sosial dan ekonomi pasca bencana.

Guna percepatan penanganan rehab rekon bencana, perlu kajian periodik 6 bulan sekali (semesteran) yang jadualnya mendahului atau sejalan jadual pelaksanaan Musrenbanga, sehingga kajian kebutuhan pasca bencana dapat disinergikan dengan anggaran perencanaan pembangunan daerah. Jadual rakortek bidang rehab rekon yang direkomendasi adalah kajian kebutuhan penanganan rehab rekon, periode : September tahun yang lalu sampai dengan Februari tahun Anggaran berjalan Maret tahun Anggaran berjalan sampai dengan Agustus tahun Anggaran berjalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Skip to content