BPBD Prov. Jateng menyelenggarakan Kegiatan Rapat Koordinasi Kerjasama BPBD, Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dengan tema “Gerakan Revolusi Akademik Melalui Pengurangan Risiko Bencana Untuk Mewujudkan Masyarakat Jateng Tangguh Bencana” dilaksanakan pada hari Senin 24 September 2018, pukul 08.00 WIB – selesai di Ruang Rapat Gd.A Lt.IV, Kantor BPBD Prov. Jateng, Jl. Imam Bonjol No. 1 F Semarang. Peserta dari kegiatan tersebut antara lain BPBD Kab/Kota se Jawa Tengah, Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta se Jawa Tengah,  Perwakilan Dunia Usaha.

Maksud dan tujuan kegiatan adalah meningkatkan kapasitas baik pemerintah dan masyarakat dalam bidang kebencanaan melalui kerjasama pemerintah dengan civitas akademika dan dunia usaha.

Adapun narasumber dan materi Rakor antaralain Kasubdit Peran Masyarakat BNPB (Drs. Pangarso Suryotomo) dengan materi Meningkatkan Ketangguhan Multipihak dalam Penguatan Desa Tangguh Bencana. Pusat Unggulan dan Inovasi Teknologi Mitigasi Kebencanaan (GAMA-InaTEK) UGM (Dr. Didit Hadi Barianto) dengan materi Integrasi Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat untuk Pengurangan Risiko Bencana. Forum CSR Kesos Jawa Tengah (Drs. Setyo Adi Paminto, MM) dengan materi Membangun Partisipasi dan Kemitraan Dunia Usaha Dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana. Sekolah Sungai Klaten (Prof. Dr. Suratman Worosuprojo, M.Sc) dengan materi Menumbuhkan Peran Serta Masyarakat dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana. Pusat Studi Manajemen Bencana UPN (Dr. Eko Teguh Paripurno) dengan materi Keterlibatan Perguruan Tinggi dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) melalui KKN Tematik Kebencanaan. Fakultas Teknik UGM (Dr.Ir.Ing.Agus Maryono) dengan materi Pengurangan Risiko Bencana melalui Gerakan Restorasi Sungai untuk Menuju Jawa Tengah Tangguh. Moderator kegiatan tersebut antara lain Sorja Koesuma, S.Si, M.Si (FMIPA UNS) dan Ir. Sunaryo, MURP, Ph.D (Tim Gubernur Jateng untuk Percepatan Pembangunan).

Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah dalam pengarahannya mengatakan bahwa BPBD Provinsi Jawa Tengah berterima kasih kepada CSR Dunia Usaha yang selalu berperan dan siap membantu dalam penanggulangan bencana. Diharapkan CSR Perusahaan juga mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan bencana secara keseluruhan, mulai dari pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana, karena selama ini alokasi anggaran dari CSR Perusahaan lebih banyak untuk bantuan penanganan darurat. Sebagian besar daerah Jawa Tengah merupakan daerah rawan bencana yang memiliki ancaman bencana tinggi. Oleh karena itu, sesuai penegasan Gubernur Jawa Tengah dihimbau untuk mulai memperbaiki kualitas lingkungan dalam pengelolaan pemanfaatan air dan darurat sampah untuk menyikapi banyaknya alih fungsi lahan dan perubahan iklim. PTN dan PTS dimohon membentuk forum LPPM bergabung dengan BPBD dan Dunia Usaha untuk membuat MoU tentang Program KKN Tematik Kebencanaan yang nantinya bisa dilaporkan ke Gubernur dan BNPB sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini. Adakan pertemuan secara rutin untuk memonitoring dan mengevaluasi output dari program kerjasama BPBD, Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam penanggulangan bencana.

Kesimpulan dari kegiatan ini antara lain untuk mewujudkan masyarakat tangguh bencana fokusnya adalah pada pengurangan risiko bencana berbasis komunitas dengan gerakan perubahan paradigma, revolusi, akademis, mental dan sistem kerja yang mulai menyikapi kodrat hidup di daerah rawan bencana. Dunia Usaha akan mulai berpartisipasi dalam penanggulangan bencana secara keseluruhan (pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana) sampai kepada pemberdayaan masyarakat. Sungai sangat berfungsi dalam mendukung kehidupan, karena baik buruknya kondisi sungai akan mempengaruhi dampak kehidupan sosial. Mulai gerakan “Politik Air” dengan memaksimalkan semua sumber daya air yang ada di bumi untuk dimanfaatkan seefisien dan berkelanjutan.