WASPADA! April 2025 Jawa Tengah Terancam Longsor Hebat, Ini Daerah Paling Rawan!

Semarang – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh Bupati/Wali Kota se-Jawa Tengah terkait potensi bencana tanah longsor yang diperkirakan meningkat pada April 2025. Imbauan ini dikeluarkan menyusul prakiraan curah hujan tinggi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mencapai lebih dari 300 mm di sejumlah wilayah.

Dalam surat resmi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, disebutkan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Tengah diprakirakan mengalami curah hujan antara 101 – 500 mm, bahkan lebih, dengan tingkat kerentanan gerakan tanah sedang hingga sangat tinggi. Wilayah seperti Banjarnegara, Pekalongan bagian selatan, dan sebagian kecil wilayah lainnya tercatat memiliki potensi curah hujan di atas 500 mm, yang termasuk dalam kategori sangat tinggi.

Curah hujan dengan kategori menengah (301–400 mm) diperkirakan terjadi di bagian utara Banyumas, barat Cilacap, selatan Tegal, sebagian wilayah Batang, Kendal, Magelang, Boyolali, Temanggung, Wonosobo, hingga sebagian wilayah Semarang dan Purbalingga. Wilayah ini berisiko mengalami gerakan tanah dengan potensi menengah hingga tinggi. Sementara itu, wilayah dengan curah hujan tinggi (401–500 mm) meliputi bagian selatan Tegal, Batang, Pekalongan, Wonosobo, Karanganyar bagian timur, dan Banjarnegara. Daerah-daerah ini juga berada dalam kategori rawan longsor menengah hingga tinggi.

Yang perlu menjadi perhatian khusus adalah wilayah dengan curah hujan sangat tinggi, yaitu di atas 500 mm. Hal ini diperkirakan terjadi di sebagian selatan Kabupaten Pekalongan dan bagian kecil Kabupaten Banjarnegara. Dengan potensi longsor yang sangat tinggi, masyarakat di wilayah tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terutama di daerah yang memiliki karakteristik tanah labil atau berada di tebing dan lereng.

Dinas ESDM juga menghimbau kepada seluruh pemerintah daerah agar segera melakukan langkah mitigasi, seperti meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat di daerah rawan longsor, menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana tanggap bencana, serta memasang sistem peringatan dini (EWS).

Selain itu, masyarakat diminta untuk waspada apabila terjadi hujan dengan durasi lebih dari 2 jam berturut-turut, karena kondisi tersebut dapat memicu longsor secara tiba-tiba.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Skip to content