Category: Penanganan Darurat

 

Respon Cepat BPBD Kabupaten Pemalang Pada Kejadian Banjir di Dua Kecamatan Kabupaten Pemalang

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Pemalang pada hari Minggu 4 Februari 2024 mengakibatkan 2 Kecamatan terdampak banjir. Kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Ulujami yang disebabkan oleh limpasan air dari Bendungan Nambo yang berada di Desa Semingkir Kecamatan Randudongkal dan Kecamatan Bantarbolan yang disebabkan oleh luapan Sungai Comal yang berada di Jalan Raya Desa Suru Kecamatan Bantarbolang. Dampak yang ditimbulkan yaitu banjir di permukiman warga di Kecamatan Ulujami sehingga beberapa warga harus mengungsi dan banjir di Jalan Raya Desa Suru Kecamatan Bantarbolang. Respon cepat dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat, assessment dan evakuasi warga pengungsi terdampak. Kondisi terkini banjir di 2 Kecamatan tersebut belum surut dan masih dalam penanganan.

BPBD Kabupaten Klaten Respon Kejadian Banjir Akibat Luapan Sungai Kaligawe dan Bloro

BPBD Kabupaten Klaten melaporkan telah terjadi bencana banjir pada hari Minggu, 4 Februari 2024 Pukul 16.00 WIB. Banjir ini melanda tiga desa di Kecamatan Delanggu, yaitu Desa Banaran, Krecek, dan Bowan. Banjir ini dipicu curah hujan tinggi yang berangsur lama sehingga membuat sungai Kaligawe dan Bloro di Karangdowo meluap ke permukiman warga dan akses jalan nasional Yogya – Solo. Akibatnya lima rumah warga, SD Delanggu dan akses jalan nasional Yogya – Solo tergenang air. Upaya penanganan dilakukan BPBD Kabupaten Klaten dengan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat guna melakukan pendataan dan pembersihan materian sisa banjir secara gotong royong bersama warga sekitar. Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan Tim Medis Kabupaten Klaten kepada para warga terdampak yang kurang sehat. Saat ini banjir sudah surut dan akses jalan nasional Yogya – Solo sudah bisa dilewati. BPBD Kabupaten Klaten menghimbau kepada warga sekitar agar tetap waspada.

Penanganan BPBD Kabupaten Tegal Dalam Kejadian Banjir di Empat Desa Kecamatan Margasari

Empat Desa di Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal tertimpa musibah banjir pada 4 Januari 2024. Kejadian ini diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi dan berangsur lama sehingga membuat air sungai Kumisik meluap ke permukiman warga dan akses jalan Tegal – Purwokerto pada pukul 16.00 WIB. Desa terdampak kejadian ini diantaranya Desa Prupuk Utara, Kaligayam, Pakulaut, dan Kalisasak. Berdasarkan informasi yang disampaikan BPBD Kabupaten Tegal kejadian ini mengakibatkan ± 75 unit rumah terdampak dan ± 1.453 jiwa mengungsi. Penanganan dilakukan BPBD Kabupaten Tegal dengan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat guna melakukan pendataan dan mendistribusikan logistik sembako (permakanan) di Desa Kaligayam dan Prupuk Utara. Selain itu pemerintah desa setempat juga mendirikan dapur umum guna memastikan ketersediaan pangan bagi korban terdampak. Kondisi terkini banjir telah surut dan pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing dan melakukan pembersihan material pasca banjir. Akses jalan Tegal – Purwokerto pun juga sudah bisa dilewati.

BPBD Kab. Blora Turun Lokasi Lakukan Penanganan Bencana Banjir di Beberapa Wilayah Kabupaten Blora

Banjir pada Minggu, 4 Februari 2024, Pukul 17.00 merendam beberapa desa di Kabupaten Blora. Kejadian bermula karena hujan tinggi sehingga menyebabkan sungai yang melintasi beberapa wilayah Kab. Blora meluap dan berdampak banjir di pemukiman warga, sekolah, kantor desa, dan jalan. Banjir tersebut merendam 3 kecamatan di Kab. Blora di antaranya Kecamatan Jiken, Cepu, dan Kedungtuban. Walaupun tidak ada korban jiwa, banjir menyebabkan aktivitas warga terganggu karena akses jalan susah dilalui. Selain itu, fasilitas seperti jembatan, sekolah juga ikut terdampak banjir tersebut. Di Desa Cabak, Kecamatan Jiken, banjir merendam rumah warga dengan ketinggian air 40-50 cm. Lalu, Di Kecamatan Cepu terdapat 3 desa yang terendam yaitu Desa Kentong dengan ketinggian air 30-50 cm yang merendam 5 rumah, Desa Mulyorejo dengan ketinggian air 20-40 cm yang merendam 25 rumah, 3 sekolah dan 1 kantor desa, dan Desa Tambakromo dengan ketinggian air 30-50 cm yang merendam 17 rumah dan 1 sekolah. Sedangkan di Desa Kedungtuban, Kecamatan Kedungtuban banjir dengan ketinggian air 30-50 cm merendam akses jalan dam jembatan penghubung Desa Kedungtuban-Galuk. Menanggapi kejadian tersebut, BPBD Kab. Blora melakukan assesment dan penanganan di lokasi bencana.


Skip to content