Pelatihan Penggunaan Teknologi Perlindungan Banjir (Flood Guard) Ringan Untuk Satgas PB Jawa Tengah
BPBD Prov. Jateng bekerjasama dengan PT Kemenangan mengadakan pelatihan penggunaan teknologi perlindungan banjir (intensitas ringan hingga menengah) untuk pelaksana Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) bagi BPBD Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, pada pukul 18.00 WIB hingga selesai, yang bertempat di Tlogo Resort Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, dengan diikuti ± 100 perserta, serta dilakukan dengan metode teori, diskusi dan praktikum.

Tujuan Pelatihan
Sobat tangguh, Pelatihan Penggunaan Teknologi Pencegahan Air Banjir Masuk ke dalam Bangunan ini memiliki beberapa tujuan startegis, diantaranya :
- Meningkatkan Pemahaman tentang Teknologi Pencegahan Banjir: Peserta dilatih untuk mengenal dan mengoperasikan teknologi seperti pintu air otomatis, sistem drainase cerdas, dan perangkat penghalang air lainnya yang dapat mencegah air masuk ke dalam bangunan.
- Identifikasi dan Analisis Risiko: Pelatihan ini dirancang untuk membantu Satgas PB mengidentifikasi area tau titik rawan dalam bangunan yang memungkinkan terjadinya masuknya banjir. Dengan demikian, para pesertadapat melakukan analisis risiko secara tepat dan mengembangkan strategi mitigasi berdasarkan kondisi serta karaktersitik spesifi bangunan yang bersangkutan.
- Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana: Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan individu, keluarga, dan komunitas dalam menghadapi bencana banjir, termasuk persiapan peralatan darurat, rencana evakuasi, dan pengetahuan tentang langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah bencana.
- Peningkatan Kesiapan dan Respons Darurat Banjir: Dengan memahami teknologi pencegahan banjir, para peserta diharapkan mampu menyusun rencana tanggap darurat yang lebih efisien. Hal ini penting untuk meminimalkan kerugian, baik daris egi material maupun risiko keselamatan jiwa saat terjadi banjir.
- Peningkatan Kerjasama Multi-Pihak: Selain aspek teknis, pelatihan mendorong kolaborasi antara pemilik bangunan, PT Kemenangan selaku penyedia sarpras Keman Flood Guard, Satgas PB daerah dan komunitas. Kerjasama antar pihak ini esensial untuk memastikan bahwa teknologi pencegahan banjir dapat diimplementasikan secara efektif dan berkelanjutan.
Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta dapat mengimplementasikan teknologi dan strategi mitigasi yang efektif untuk mencegah air banjir masuk ke dalam bangunan, serta meningkatkan ketahanan terhadap bencana banjir.
Sobat tangguh, perlu diketahui bersama bahwa Keman Flood Guardadalah penghalang banjir (flood barrier) atau penahan air ringan yang dapat dipasang dan dilepas dengan cepat, sepenuhnya melindungi area yang aman dan terlindungi dari banjir.
Fungsi Keman Flood Guard
- Menjaga air banjir agar tidak mencapai rumah, gedung, dan fasilitas vital.
- Mengubah aliran air banjir dan menyediakan ruang untuk bekerja, berjalan, dan penyelamatan.
- Menyimpan air untuk penggunaan sehari-hari atau pemadaman kebakaran di daerah terkena bencana sebagai tangki air sementara.
Tipe Keman Flood Guard
Keman Flood Guard seri KFZ tersedia dalam tiga pilihan tinggi; 50 cm, 80 cm, dan 100 cm. Keman Flood Guard bekerja dengan berdiri sendiri dengan menggunakan tekanan air.
- Berdiri dengan kokoh ditempatnya karena tekanan air ke arah bawah.
- Menyebarkan aliran air dengan desain berbentuk U di bagian belakang dan bawah.
- Mencegah tergelincir dengan karet busa gesekan tinggi yang dipasang di jangkar bagian bawah.
Ciri-ciri dan Fitur Umum
- Material: Biasanya terbuat dari aluminium, PVC tahan air, atau stainless steel.
- Tinggi penghalang: Bisa bervariasi, biasanya antara 20 cm hingga 100 cm, tergantung kebutuhan.
- Sistem pemasangan:
- Permanent bracket: Dipasang di sisi kanan-kiri kusen pintu.
- Quick install: Beberapa model bisa dipasang dan dilepas dengan cepat tanpa alat khusus.
- Kedap air: Dilengkapi dengan seal karet di bagian bawah dan samping agar air tidak merembes.
- Tahan tekanan air: Cocok untuk menahan banjir ringan hingga sedang.
Kelebihan Keman Flood Guard
- Praktis dan efisien, bisa dipasang hanya saat diperlukan.
- Tidak perlu renovasi besar.
- Tahan lama dan bisa dipakai berkali-kali.
- Perakitan bisa model custom, disesuaiksn ukuran kebutuhannya.
Keman Flood Guard dapat di simpan dengan rapat, tidak memerlukan banyak tempat karena dapat di tumpuk dengan rapih. Selain itu, Keman Flood Guard terbuat dari ABS, jenis plastik yang kuat, kokoh, tahan panas matahari. Jadi sekalipun di tabrak mobil atau motor, Keman Flood Guard tidak akan pecah atau retak. Dengan bahan ini, dapat di taruh dan di pasang di bawah panas dan terik matahari dengan aman tanpa menimbulkan pemudaran warna ataupun menjadi rapuh.
Keman Flood Guard dapat di pasang dengan mudah, atau dengan kata lain instalasi yang mudah karena selain produknya ringan, sistem kerja dan pengunciannya yang sangat simpel. Flood Guard sepanjang 10 meter dapat di rangkai dalam waktu kurang dari 5 menit.
Selain penggunaan Keman Flood Guard, peserta pelatihan juga dikenalkan dengan produk PT Kemenangan lainnya seperti perahu Polietilen. Perahu polietilen, khususnya yang terbuat dari bahan polyethylene seperti LDPE (Low-Density Polyethylene) atau HDPE (High-Density Polyethylene), memiliki berbagai fungsi dan kelebihan yang menjadikannya pilihan populer dalam berbagai aplikasi maritim.
Fungsi Perahu Polietilen
- Transportasi Perairan: Digunakan untuk transportasi penumpang dan barang di perairan dangkal seperti sungai, danau, atau laut lepas.
- Penyelamatan dan Evakuasi: Perahu ini sering digunakan oleh instansi seperti BNPB, BPBD, dan Basarnas untuk operasi penyelamatan di daerah rawan bencana.
- Rekreasi dan Wisata: Cocok untuk kegiatan rekreasi seperti memancing, dayung, atau wisata air karena desainnya yang stabil dan mudah dikendalikan.
- Operasional Militer dan Keamanan: Beberapa varian perahu polietilen dirancang untuk ketahanan ekstra, termasuk uji coba terhadap terjangan proyektil, menjadikannya pilihan untuk operasi militer atau patroli keamanan
Kelebihan Perahu Polietilen
- Tahan Lama dan Tahan Benturan: Material polietilen memiliki ketahanan tinggi terhadap benturan, korosi, dan abrasi. Beberapa produk dapat bertahan hingga 15 tahun tanpa kerusakan signifikan .
- Bobot Ringan dan Mudah Dibawa: Perahu ini lebih ringan dibandingkan perahu berbahan fiberglass atau logam, memudahkan transportasi dan pemasangan .
- Perawatan Minimal: Tidak memerlukan perawatan intensif karena tahan terhadap korosi dan tumbuhnya organisme laut seperti lumut atau teritip.
- Ramah Lingkungan: Bahan polietilen dapat didaur ulang, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan material konvensional lainnya .
Manfaat secara umum pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas Satgas PB dalam menggunakan teknologi ringan (seperti Keman Flood Guard) untuk mitigasi dan penanganan banjir secara cepat, praktis, dan efisien di lapangan. Salam tangguh salam kemanusiaan.
WASPADA! April 2025 Jawa Tengah Terancam Longsor Hebat, Ini Daerah Paling Rawan!
Semarang – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh Bupati/Wali Kota se-Jawa Tengah terkait potensi bencana tanah longsor yang diperkirakan meningkat pada April 2025. Imbauan ini dikeluarkan menyusul prakiraan curah hujan tinggi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mencapai lebih dari 300 mm di sejumlah wilayah.
Dalam surat resmi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, disebutkan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Tengah diprakirakan mengalami curah hujan antara 101 – 500 mm, bahkan lebih, dengan tingkat kerentanan gerakan tanah sedang hingga sangat tinggi. Wilayah seperti Banjarnegara, Pekalongan bagian selatan, dan sebagian kecil wilayah lainnya tercatat memiliki potensi curah hujan di atas 500 mm, yang termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Curah hujan dengan kategori menengah (301–400 mm) diperkirakan terjadi di bagian utara Banyumas, barat Cilacap, selatan Tegal, sebagian wilayah Batang, Kendal, Magelang, Boyolali, Temanggung, Wonosobo, hingga sebagian wilayah Semarang dan Purbalingga. Wilayah ini berisiko mengalami gerakan tanah dengan potensi menengah hingga tinggi. Sementara itu, wilayah dengan curah hujan tinggi (401–500 mm) meliputi bagian selatan Tegal, Batang, Pekalongan, Wonosobo, Karanganyar bagian timur, dan Banjarnegara. Daerah-daerah ini juga berada dalam kategori rawan longsor menengah hingga tinggi.
Yang perlu menjadi perhatian khusus adalah wilayah dengan curah hujan sangat tinggi, yaitu di atas 500 mm. Hal ini diperkirakan terjadi di sebagian selatan Kabupaten Pekalongan dan bagian kecil Kabupaten Banjarnegara. Dengan potensi longsor yang sangat tinggi, masyarakat di wilayah tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terutama di daerah yang memiliki karakteristik tanah labil atau berada di tebing dan lereng.
Dinas ESDM juga menghimbau kepada seluruh pemerintah daerah agar segera melakukan langkah mitigasi, seperti meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat di daerah rawan longsor, menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana tanggap bencana, serta memasang sistem peringatan dini (EWS).
Selain itu, masyarakat diminta untuk waspada apabila terjadi hujan dengan durasi lebih dari 2 jam berturut-turut, karena kondisi tersebut dapat memicu longsor secara tiba-tiba.
BMKG: Potensi Banjir Pesisir (Rob) Akibat Fenomena Mini Full Moon dan Super New Moon, 10 April–4 Mei 2025
SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi terjadinya banjir pesisir (rob) yang diprediksi akan berlangsung mulai 10 April hingga 4 Mei 2025. Peringatan ini disampaikan menyusul adanya fenomena Bulan Purnama (Mini Full Moon) pada 13 April 2025 dan Bulan Baru (Super New Moon) pada 27 April 2025, yang berpotensi menyebabkan kenaikan tinggi maksimum air laut di berbagai wilayah pesisir Indonesia.
Berdasarkan data dari Pusat Meteorologi Maritim BMKG, sejumlah daerah pesisir di berbagai provinsi tercatat berada dalam status berpotensi terdampak rob. Di antaranya adalah wilayah pesisir di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara dan Maluku.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah pesisir tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir rob yang dapat mengganggu aktivitas keseharian, merendam pemukiman, hingga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur di sekitar kawasan pantai.
“Masyarakat, khususnya yang berada di pesisir, perlu mengantisipasi potensi banjir pesisir ini. Dampak pasang maksimum air laut bisa cukup signifikan dalam periode ini,” tulis BMKG dalam rilis resminya yang diunggah pada 9 April 2025 pukul 22.00 WIB melalui laman https://maritim.bmkg.go.id.
BMKG juga mengingatkan kepada para nelayan, operator pelabuhan, serta dinas-dinas terkait untuk memperhatikan prakiraan pasang surut air laut serta melakukan langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan guna meminimalisasi dampak bencana yang mungkin terjadi.
BPBD Jateng Tingkatkan Transparansi Lewat Uji Konsekuensi DIK 2025 dan Evaluasi PPID 2024

Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap keterbukaan informasi publik, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Uji Konsekuensi Daftar Informasi Dikecualikan (DIK) Tahun 2025 serta Evaluasi PPID Tahun 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2025 dan dihadiri oleh seluruh pejabat serta anggota PPID BPBD Jawa Tengah. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah, Bapak Indra Ashoka Mahendrayana, S.E., M.H., yang memberikan arahan serta pandangan strategis terkait pengelolaan informasi publik.
Melalui kegiatan ini, BPBD Jateng tidak hanya melakukan evaluasi atas kinerja layanan informasi publik selama tahun 2024, tetapi juga memastikan bahwa penetapan informasi yang dikecualikan untuk tahun 2025 dilakukan secara objektif dan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Uji Konsekuensi DIK bertujuan untuk mengidentifikasi informasi yang layak dikecualikan demi menjaga kepentingan publik yang lebih luas, keamanan, dan keselamatan masyarakat.
Ir Safrudin M.si selaku Kepala Bagian Tata Usaha BPBD Jateng menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan informasi kepada masyarakat serta memperkuat prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan, khususnya di bidang penanggulangan bencana.
Diharapkan dengan pelaksanaan Uji Konsekuensi dan Evaluasi ini, BPBD Jateng mampu menyajikan layanan informasi yang lebih baik, responsif, dan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.